Senin, 15 April 2013

LEADERSHIP IN PSYCHOLOGY AND AL-QUR’AN (siti hamidah 11410138)


LEADERSHIP IN PSYCHOLOGY AND AL-QUR’AN
Siti hamidah (11410138)

1.    Ayat Alqur’an that have a corelation with theme (leadership)

وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْن


And (remember) when your Lord said to the angels: 'I am about to make a vicegerent on earth. They said: Do you want to make him the person in his or her damage and shed blood, while we glorify You with praise and glorify You? He said: Surely I know that which ye know not.
(Al-Baqoroh 30)

2.     Make a definition about theme in psychology or Alquran. !
a)    In meaning verses of the Qur 'a n: said in rendering above that God would send a leader to earth. If we see through interpretation verses of the Qur 'n is a tekstual. We glued on text of the Qur 'a n. That leader is is creation that will set and process earth and make earth as What can in his hand. (With see answer from 'They')
b)    In psychology: psychology view there is three element important in leadership namely ability to influencing others, subordinate or groups, ability direct behavior subordinate or others. And achievement destination organization or group with subordinates.
c)    According to Young ( Kartono, 2003) defition of leadership namely form dominance is based above ability personality capable encourage or invite others to do something that is based on acceptance by group, and have expertise appropriate special for special situations.
d)    Lester (2002) defines leadership as art affect and direct person with way obedience, confidence, respect and work same excited in achieve destination together.

3.    Leadership perspective psychology  :

a)    Henry Murray, a expert psychology. Developing trait theory known with Personologi, he explain that in assess personality someone there is three principal Importantly, the first process psychological very depend on process physiological, such as structure brain and so, the second Embracing the principle of all principle, meaning people behave to find tension and causal is generation satisfaction. And last is Longitudinal organization. So in understand personality someone should know what's happening period then period now and hope on period front. As dynamics personality in theory this murray said that personality very in affect by needs. And one one needs in theory this is "N EED FOR DOMINANCE" or needs to master. Needs this organize various process like perception, thinking, and do to change from conditions satisfy be satisfying. Needs master because someone have confidence self and curiosity admired. Needs this cover desire to control others, affect with suggestion, persuasion, or command, make others do what he ruled. To be treated as leader.
b)    Abraham Maslow. Is a figure psychology, theory its very typical is theory hierarchy needs. According to someone in life in behave according to needs in hierarchy is, someone who have pass through stages early will capable up to needs further. Needs needs it is needs physiological namely eating, drinking, sugar, salt. Needs security cover stability, protection, structure law, order, limit, freedom from fear and anxious, then needs owned and love cover feeling owned or be section from group social and love be destination dominant. People very sensitive with loneliness, exile, rejected environment, and loss friend or loss of love. Needs this continue take place during life. further needs price themselves. Ad two kind needs price self namely appreciate self own and be valued by others. And last is needs actualization themselves. Where someone capable see what shortcomings and can do. Later cover kekuranganya with maximize kelebihanya. Leadership in theory this is people who have capable actualize themselves. A leader not will can be leader except he capable through needs basic others. Example: people who do not responsible in their environtment not will capable be a leader, because a leader is people are valued, and in admit by other people, their opinions in hear and in love by others.
4.  a) Psychology and leadership according to the Qur'an there is a difference. In the psychology of a good leader is a person who is no longer in need of basic needs. So someone who is worthy of being a leader is a person who had perfected his physiological needs, safety, self-esteem, and love, the fulfillment of the above requirements, a person will be able to mengaktualisasika himself. Able to maximize the working period. Whereas in other psychological theories, henry murray said that being a capable master is an instinctive need. Without having looked at the quality of the person. whereas in Al-Qu'an so many provisions to be a leader. And this has been specified in the Qur'an without human intervention. Ie people who have the perfection of science, consistent with the law of God, do not accept bribes, no doubt the people, gentle, open and receptive to criticism, advised the people, always there when needed, fair, not asked for the post, man, sincere intentions. My opinion Qur'an has outlined provisions to be a leader, is so obvious that if we do not have any doubt doing leadership, but it is one that is able to cover all of these things have to pass the majority of the things that describe by Maslow. By being able to pass these things according to Maslow then someone would his life is no longer busy. He will focus on what is entrusted to him.
And Allah knows best
5. http://www.rumahcinta.org/upload/didik.jpg
 Perkelahian antara kakak yang berumur enam tahun dengan adiknya yang baru menginjak empat tahun, adalah hal yang biasa terjadi. Kakak yang kerap memancing perkelahian dengan tingkahnya yang usil menggoda adiknya dengan sengaja pun juga hal yang biasa. Nampaknya, kakak baru merasa puas jika telah dilihatnya si adik menangis setelah diganggunya.

Tindakan seorang kakak yang secara sengaja membuat persoalan untuk memancing adiknya agar menangis, adalah salah satu contoh naluri kepemimpinan yang ada dalam diri anak-anak. Mereka ingin menunjukkan kekuasaannya kepada mereka yang lebih muda usianya, atau yang lebih kecil badannya. Tindakan ini, sepanjang tidak berlebihaan, adalah merupakan tindakan wajar, dan semestinya orangtua bisa mentolerir nafsu kakak untuk menunjukkan dominasi ini kepada adiknya. Tak perlu memarahi kakak dengan berlebihan, namun sebaiknya disalurkan saja keinginan untuk dominan ini kepada hal-hal positif, dengan mengajak kakak melakukan tugas-tugas mengorganisir sesuatu.

Orangtua hendaknya memahami, ada beberapa anak memiliki naluri kepemimpinan yang lebih menonjol disbanding anak lainnya, yang dinampakkan dengan cara mereka menguasai teman-temannya, walaupun itu dilakukan dengan cara yang negative. Orangtua tak perlu mematikan jiwa kepemimpinannya, hanya tinggal mengarahkannya ke sisi positif saja.

Jika putra Anda termasuk anak yang suka menyuap teman-temannya yang lain agar mau mengikuti kemauannya, mengerjakan tugas-tugasnya, miosalnya, jangan dulu terlalu khawatir. Naluri mereka untuk mengorganisir dan memerintah teman2nya belum tentu negative, tinggal dialihkan saja untuk hal-hal positif di antara mereka.

Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan yang positif pada diri anak, antara lain;

1. Teladan

Sedari kecil, Muhammad saw telah banyak belajar sifat kepemimpinan dari teladan yang diberikan kakeknya, Abu Thalib. Dilihatnya betapa kakeknya itu sangat berwibawa, tegas, namun tetap mau mendengar perkataan orang lain, dan senantiasa kasih saying padanya. Kakeknya yg menjadi pemimpin Mekkah saat itu, senantiasa menyambut dengan senang kedatangan Muhammad kecil jika menghadiri majelis kakeknya tsb dan menyediakan tempat khusus baginya di sisi kakeknya itu.

2. Peduli

Ajaklah anak untuk senantiasa peka dan peduli pada masalah lingkungan. Orangtua bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk mengajak anak membicarakan masalah yang terjadi di kelas, di sekolah, juga yang terjadi pada teman-teman sekolah, teman sepermainan, bahkan juga masalah-masalah yang sedang actual terjadi dan diperbincangkan melalui media massa. Pancing mereka untuk mendiskusikan permasalahan tersebut, tanyakan bagaimana perasaannya, apa pendapatnya, serta tindakan nyata apa yang bisa ia lakukan untuk mebantu menemukan solusinya.

3. Empati

Jika anak memiliki kepadaian untuk berempati, atau merasakan perasaan orang lain, tentunya mereka tak akan sewenang-wenang berbuat segala sesuatu. Walaupun berempati tidak selalu berarti bahwa mereka harus mengikuti keinginan teman-temannya, namun dengan berempati, mengetahui perasaan dan memahami pendapat serta keinginan teman yang beragam, anak akan lebih hati-hati dan bijak dalam menentukan sesuatu.

4. Jiwa melayani

Nafsu dan kemampuan memimpin orang lain, baru akan sempurna jika didasarkan pada jiwa melayani. Jika tidak, hanya naluri egoistis sematalah yang berbicara. Orangtua harus sering mengajak anak berdialog untuk memahamkan bahwa posisi mereka sebagai pemimpin bukan berarti kesempatan untuk memerintah teman, memanfaatkan kedudukan untuk kepentingan sendiri, namun justru memposisikan diri sebagai orang yang akan paling banyak berbuat untuk kepentingan orang lain serta kepentingan bersama. Dalam setiap kegiatan, dorong mereka untuk memikirkan kebutuhan orang lain lebih dulu. Jika ada yang hendak dibagi, dirinya harus mendapatkan kesempatan terakhir untuk memilih,setelah teman2 lain yang dipimpinnya.

5. Ketrampilan mengorganisasi

Anak bisa dilatih ketrampilan berorganisasi dengan memberinya kesempatan mengelola proyek-proyek kecil di rumah maupun di sekolah. Seperti mengorganisasi rekreasi keluarga, pertemuan halal bihalal keluarga besar, atau rencana syukuran hari kelahiran keluarga. Di sekolah bisa dilatih dengan proyek membuat rekaman drama kelompok, rihlah kelas, bakti social siswa, dsb. Jika anak sering terlibat dalam kepanitiaan seperti ini, walau terbatas dan kecil, akan mengasah kedewasaan mental serta ketrampilan mereka dalam mengurus kepentingan orang banyak.

6.          Alwisol (2011). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
            Wikipedia Bahasa Indonesia
Saputera, Agus (2011). Petunjuk Al-Qur’an Dalam Memilih Pemimpin oleh kemenag RI. : Riau
AlQur’an Diponegoro
Safitri, Eka (2009). Leadership. Jogjakarta : enterpublishing
Modul PPAB Pagarnusa UIN Maliki Malang
http://www.rumahcinta.org/detailartikel.php?id=8&c9f0f895fb98ab9159f51fd0297e236d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar